Thursday, March 1, 2018

Solusi Pengobatan Paling Ampuh Untuk Radang Amandel

{Sebagian} {Anggapan} Dan Hasil Penelitian {Perihal|Seputar} Madu

Hipocrates ({Spesialis|Pakar} Fisika): ” {Menerapkan|Memakai|Mengaplikasikan} madu murni untuk pengobatan radang tenggorokan dan sariawan. {Dia} minum madu {sampai} di penghujung usianya, 107 tahun.” Obat Radang Tenggorokan Di Apotik Kimia Farma

Avicena(Ibnu Sina): “ {Kalau|Jikalau|Bila|Apabila|Seandainya|Sekiranya} {berharap|mau|berkeinginan} awet muda, segar & bugar walau {umur} tua, minumlah madu secara rutin “

Dioscorides: madu murni {amat|benar-benar|sungguh-sungguh|betul-betul} mujarab bagi penyakit usus dan infeksi.

Atlet Romawi dan Yunani kuno minum madu sebelum dan {setelah} {berlaga|berlomba|beradu tanding} untuk meningkatkan stamina dan memelihara kesehatanya.

Phytagoras (Bapak Ilmu Pasti): ” {Mengungkapkan|Mengucapkan|Menyuarakan} rasa terima {beri} yang sebesar-besarnya {sebab} {bisa} mcncapai {usia} 90 tahun berkat {senantiasa} minum madu. “

Hasil riset Pensylvania State University : Madu {ternyata|rupanya} {tepat sasaran} menyembuhkan batuk pada {si kecil|buah hati}-{si kecil|buah hati} dan {menolong} mereka tidur {lelap}. Lebih {bagus} dari obat batuk yang mengandung dextromethorpan.

Majalah Pharmacorles (2001) : Hasil penelitian {menonjolkan|menampakkan|memperlihatkan|menampilkan} bahwa madu dengan {fokus} 20% {sanggup|cakap|kapabel} melemahkan baktery philory, {kuman} penyebab infeksi lambung.
Dr. Nada Orsolic dari University of Zagreb – Croatia : Penelitian pada tikus {menonjolkan|menampakkan|memperlihatkan|menampilkan} bahwa madu & royal jelly {bisa} menghentikan perkembangan & penyebaran tumor.

National Honey Board (2005) : Madu kaya akan anti oxidant.

Rumah Sakit {Si|Kecil|Buah|Hati}, Bonn – Jerman : luka lebih {pesat|kencang} sembuh diterapi dengan madu dibanding dengan yodium, antibiotik dan salep.

Prof. Nicolai Vasilleivich Tsitsin – Rusia : {melaksanakan|menjalankan|mengerjakan} penelitian pada warga Rusia {umur} 100 tahun keatas. Lebih dari 200 responden yang diteliti {terbukti|rupanya} semuanya minum madu & memelihara lebah.

Prof Amoln dalam majalah Dentgen : madu berperan penting dalam pengobatan penyakit gusi, sariawan dan gangguan mulut lainnya.

Dr. FG. Winarno : madu berfungsi sebagai tonikum bagi jantung. Otot-otot jantung {berprofesi} tanpa henti, sehingga {senantiasa} {memerlukan} glukosa untuk mengganti energy yang {sirna}.

Buku pertama {perihal|seputar} madu dalam bahasa Inggris ditulis oleh Dr. John Hill pada tahun 1759 dengan judul: “ The Virtues of Honey in Preventing many of the worst Disorders and the Certain Cure of Several others..”. {Dia} mengatakan : “ Kecilnya penghargaan orang {kepada} kekayaan {poin|skor} medis madu {ialah|merupakan|yaitu|yakni} pengabaian yang {biasa|lazim|awam} terjadi……..atas {pelbagai|beragam|bermacam-macam|beraneka|bermacam|berjenis-jenis} alasan kita mencari obat ke {pelbagai|beragam|bermacam-macam|beraneka|bermacam|berjenis-jenis} ujung dunia, {lewat|via|melewati} {metode|sistem} yang {susah} & keras guna penyembuhan {sebagian} penyakit. {Sesungguhnya|Sebetulnya|Hakekatnya} kita {tak} perlu mengalami {kesusahan} itu, {jika|kalau|jikalau|bila|apabila|seandainya} kita {berharap|ingin|berkeinginan} memanfaatkan apa yang Lebah kumpulkan di depan pintu kita “

Para peneliti dari Puslitbang Bogor {menyatakan|mengucapkan|menyuarakan} : {si kecil|buah hati}-{si kecil|buah hati} yang {mengonsumsi} madu {tiap|tiap-tiap} hari lebih jarang terserang demam & pilek, serta meningkatkan nafsu makannya. Hal ini disebabkan madu {adalah|ialah|yaitu|yakni} makanan yang mengandung aneka {nutrisi} seperti asam amino, karbohidrat, vitamin (B, C & E), mineral ( Kalium, natrium, zat besi {dsb|dan lain-lain|dan sebagainya|dan lainnya}) dan terkandung senyawa yang bersifat membunuh {kuman}.

Dr. Muhammad Salim Khan M.D (M.A.), D.O. lahir dibarat laut {kawasan} perbatasan Pakistan, {mempunyai} otoritas International Islaamic obat dan pengobatan {opsi|pilihan}. {Ia} {ialah|merupakan|yaitu|yakni} pendiri-direktur dari institut Mohsin – Leicester, sebuah organisasi yang ditunjuk untuk latihan, {pendidikan} dan penelitian {perihal|seputar} pengobatan {opsi|pilihan}. {Ia} mengatakan bahwa ; ” madu {ialah|merupakan|yaitu|yakni} {natural}, pra makanan yang dicerna {jika|kalau|jikalau|apabila|seandainya|sekiranya} {diberi|dikasih} {bisa} {langsung|lantas|seketika} berasimilasi ke dalam aliran darah {si kecil|buah hati}-{si kecil|buah hati} yang menyediakan sejumlah vitamin, mineral dan {tenaga|daya|kekuatan}. Madu ini sangatlah aman sehingga {bisa} {diterapkan|dipakai|diaplikasikan} dari {ketika|dikala} kelahiran {hingga} seterusnya untuk bayi {adalah|ialah|merupakan|yakni} sebagai makanan dan obat-obatan. Ada ratusan penelitian di {semua|segala} dunia menegaskan manfaat madu sebagai makanan dan obat-obatan untuk bayi dan {si kecil|buah hati}-{si kecil|buah hati}.”

Dr. Milton yang {melaksanakan|menjalankan|mengerjakan} penelitian mengatakan bahwa: “{separuh|separo} sendok makan madu yang diambil dalam satu gelas air dan ditaburi bubuk kayu manis {bisa} meningkatkan vitalitas tubuh dalam seminggu.”

Penelitian di Universitas Copenhagen, ditemukan bahwa : {saat|dikala} para dokter memperlakukan pasien dengan campuran satu sendok madu dan {separuh|separo} sendok teh bubuk kayu manis sebelum sarapan, mereka menemukan bahwa dalam satu {pekan} dari 200 orang {cuma} 73 pasien yang benar-benar terhindar dari rasa sakit dan selama satu bulan {beberapa} besar {segala|seluruh} pasien yang {tak} {bisa} berjalan atau bergerak {sebab} arthritis {kini} mulai {bisa} berjalan tanpa rasa sakit.

Dr. Dixon dalam majalah Dis Lancet Infect pada bulan Februari 2003, “menegaskan adanya {energi|tenaga|daya} besar dalam madu yang {sanggup|cakap|kapabel} {menaklukkan|menumbangkan} {kuman} dimana {kuman}-{kuman} {hal yang demikian} {tak} {sanggup|cakap|kapabel} bertahan hidup dalam madu. {Disarankan|Direkomendasikan} untuk {menerapkan|memakai|mengaplikasikan} madu dalam mengobati {pelbagai|beragam|bermacam-macam|beraneka|bermacam|berjenis-jenis} {tipe|macam|ragam|variasi} luka termasuk luka bakar.”
Prof. Amoln dalam majalah Dentgen di bulan Desember 2001, menegaskan bahwa madu bias {memiliki} peranan penting dalam pengobatan penyakit-penyakit gusi, sariawan serta {pelbagai|beragam|bermacam-macam|beraneka|bermacam|berjenis-jenis} gangguan mulut lainnya, hal ini disebabkan madu {mempunyai} spesifikasi anti-{kuman}.

Dr. Jennifer Eddy dari Fakultas Kedokteran Universitas Wisconsin : “{menyarankan|merekomendasikan|memberi saran|memberi anjuran|memberi masukan|memberi rekomendasi} untuk {menerapkan|memakai|mengaplikasikan} madu lebah sebagai obat yang dioleskan ditempat yang luka. {Ia} juga menekankan {kewajiban} mendahulukan pengobatan dengan madu {sebab} ini bukan perkara {gampang}.

No comments:

Post a Comment